Sidang jum’at rohimakumulloh,
Saat ini kita tengah berada di bulan-bulan haji. Dan sebagaimana kita ketahui, sebagian saudara kita kini tengan berbondong-bondong menuju tanah suci untuk melaksanakan ibadah Haji tersebut.
Dorongan melaksanakan haji merupakan fitrah / sifat alamiah manusia. Fitrah untuk bisa menuju Allah yang sangat berharga dalam hidup dan mati kita. Tak bisa dipungkiri bahwa manusia memiliki rasa rindu kepada orang atau apapun yang dianggapnya berharga.
Karena orang tua dalam hati kita merupakan orang yang berharga dalam hidup, maka hati kita senantiasa merindukannya.
Saat jauh, kita begitu ingin merasakan duduk bersama mereka. Kehilangannya menjadi kesedihan, karena sesuatu yang berharga dalam hidup kita tak lagi ada. Walau tak lagi berjumpa di dunia, jiwa kita senantiasa berharap dapat berjumpa mereka di kehidupan selanjutnya. Di kehidupan yang pasti akan kita jumpai, seperti pastinya kematian yang akan kita hadapi.
Sidang jum'at rohimakumulloh
Apalagi jika kita berfikir akan Allah Swt.. Allah adalah satu-satunya yang telah menganugrahkan hidup kepada kita. Allah lah satu-satunya yang masih mempercayakan kita untuk bisa beraktifitas hingga hari ini. Bagi kita, Allah tak ada tandingannya. Apa yang tidak kita minta pun telah di berikan. Yang kadang kala kita tak menyadari bahwa anugrah itu tiada lain hanya karena Allah masih berkenan mengurus kita. Dibalik diri kita yang mungkin malah tak pernah mengingatNYA. Bahkan bisa jadi yang selalu terngiang dalam benak kita hanyalah “gaji kita, makan kita hari ini dan selanjutnya”. Tak lagi menyisakan berfikir tentang Allah Swt. Na’uudzu billah min dzaalik.
Sidang jum'at rohimakumulloh
Maka tidaklah heran mengapa orang yang telah tersadar dari tidurnya yang berselimut buayan dunia dan angan-angan nafsu, ia akan berusaha memutar arah langkah hidupnya. Yang akan ia tuju hanyalah Allah, semakin hari hanya menyisakan setumpuk kerinduan kepada Allah. Hingga sekalipun harus meinggalkan tanah air, meninggalkan hari2 kerja dan bisnisnya, maka akan ia tempuh perjalanan menuju tanah suci, berkunjung ke Baitullah, melepaskan kerinduan kepada Allah serta mengadu akan kelemahan diri, mengakui setumpuk dosa yang menggalaukan perasaan jiwanya.
Allah Swt. Meyeru kita dalam surat Al-Maidah: 133
.
وَسَارِعُوْا إِلَىَ مَــغْـفِــرَةٍ مِّـنْ رَّ بِّــكُــمْ وَ جَــنَّــةٍ عَــرْضُــهَا السَّـــمَاوَاتِ و َ الْأَرْضِ أُعِـــدَّتْ لِلْـــمُــتَّــقِـــيْــنَ
Dan bersegeralah kalian menuju ampunan dari Tuhan kalian dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa.
Sidang jumat Rohimakumulloh,
Itulah hakikat amal ibadah kita. Bukan untuk melepaskan kewajiban kita, tetapi lebih dari itu, sebagi usaha kita mendekati Sang Kholiq. Ibadah adalah usaha kita meraih kembali Ridlo Allah Swt. Karena Allah hanya akan mencitai hambanya yang taat dan patuh diatas tuntutan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah.
Dan itu juga yang menjadi spirit dalam ibadah Qurban yang akan kita jelang beberapa hari kedepan.
Mari kita cermati bagaimana kisah qurban yang pertama kali dilaksanakan manusia di atas bumi ini. Dimana kedua anak Nabi Adam yang saat itu mendapat perintah dari Allah untuk melaksanakan qurban dari kekayaan yang dihasilkannya. Allah Swt. Mengisahkan kejadiannya dalam surat Al-Maidah 31:
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ آدَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَاناً فَتُقُبِّلَ مِن أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الآخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
Dan ceritakanlah kisah anak Adam dengan sebenarnya, yaitu ketika mereka mempersembahkan qurban. Maka Allah menerima qurban dari salah satunya dan menolak qurban yang lainnya. Maka kemudia (anak Adam) itu berkata: Kalau begitu aku akan membunuhmu!, maka dijawabnya “sesungguhnya Allah hanya akan menerima ibadah orang yang bertaqwa”.
Ayat tersebut mengingatkan kita untuk tidak mengulang pelaksanaan ibadah yang keliru dalam niat dan pelaksanaannya. Saat itu, qurban Qabil tidak diterima karena ia mempersembahkan ibadah dengan seenaknya. Ia tak mau hartanya dibelanjakan di jalan Allah. Hingga ia berqurban dengan buah-buahan yang telah busuk. Namun, walau ia menyadari keburukannya, ia masih saja tak mau mengakuinya, sehingga tatkala qurbannya ditolak, ia malah terbakar emosi dan berniat membunuh saudaranya sendiri.
Sidang jumat rohimakumulloh
dari kisah itu marilah kita renungi amal ibadah kita, sudahkan kita persembahkan ibadah dengan niat untuk meraih Ridlo dan Magfirohnya?
Atau kah kita masih menyisakan kepentingan dunia dalam menyembahnya, sehingga kita tak pernah memperhatikan shalat, shaum dan ibadah lainnya. Hingga bisa jadi, kita tak pernah tau apakah shalat kita telah sesuai dengan tuntunannya, shaum kita sudah sesuai sunnahnya, begitu juga ibadah kita yang lain.
Oleh karena itu,
Sidang jumat rohimakumulloh,
marilah kita evaluasi niat ibadah kita, serta pelaksanaan ibadah kita. Karena kita hanya berharap semua ibadah kita diterima oleh Allah Swt.
BaaRokaLLohu Lii Walakum…
KHUTBAH KE DUA:
Sidang jumat rohimakumulloh,
Dalam sebuah hadits Rasulullah Saw. Mengutarakan:
مَنْ وَجَدَ سَعَةَ فَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَـقْرَبَـنَّ مُصَلاَّنَا
Barangsiapa yang memiliki kemampuan untuk berqurban, lalu ia enggan melaksanakannya. Maka jangan sekali-kali ia mendekati tempat-tempat sujud kami (Hr. Ahmad dan Ibnu Majah)
Demikianlah Rasulullah menegaskan konsekuensi bagi orang yang memiliki kemampuan dan kelebihan, tapi tak sedikitpun tergerak untuk beribadah. Rasulullah pun sampai melarang orang tersebut mendekati tempat sujud umat Islam. Itu artinya, tak kan mungkin Allah akan menerima sujud atau shalat orang yang sombong hingga enggan berqurban dalam hidupnya.
Sidang jumat rohimakumolloh
Di akhir khutbah ini, marilah kita mengukur dan meningnbang ibadah kita kepada Allah.
Jika secara jujur, rasanya tak sulit kita cari sholat kita yang sempurna, sulit kita cari shaum kita yang lolos dari emosi dan nafsu. Malam kita selalu lelap tertidur karena kesibukan dunia kita.
Rasanya kesibukan dunia kita lebih banyak menyita kesempatan ibadah kita.
Padahal seharusnya justru kita balik itu, ibadah kita harus lebih banyak. tapi, tak juga bisa kita berbangga diri. Aktifitas kerja kita pun kadang bukan mendatangkan manfaat, bisa jadi kita malah menambah dosa saat bekerja.
Tak sedikit dalam pekerjaan, melahirkan gunjingan, membuka aib orang lain, bahkan menfitnah. Apalagi berbuat dzolim dengan kekuasaan yang dimiliki.
Sidang jum’at rohima kumulloh
Qurban adalah kesempatan kita untuk mendekatkan diri kepada Allah. Marilah hitung berapa harga nyawa yang Allah amanahkan kepada kita?
Harga nyawa anak-anak dan keluarga kita yang masih Allah lindungi mereka?
Lalu berapakah harga yang sudah kita tebus, setidaknya sebagai rasa SYUKUR kita kepad ALLAH?
Mari kita tingkatkat syukur kita kepada ALLAH Swt. Semoga dengan bersyukur kita dapat menggunakan tangan kita, mulut kita, kaki kita.. dan seluruh anggota tubuh kita untuk beribadah, juga untuk memberikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi makhluq Allah yang lain.
Semoga apa yang khotib sampaikan member manfaat khususnya bagi khotib pribadi umumnya bagi jemaah jumat sekalian.. amiin
2. Memulihkan anti body
3. Mengandung Scalar Energi
